Marak Galian C Ilegal di Kabupaten Toba “Mafia Galian Tantang Media dan LSM, Silahkan Lapor APH”
Toba, nodeal.id
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Galian C ilegal yang marak beroperasi di Desa Sionggang Tengah Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Sumatera Utara. Sudah tidak lagi dampak Lingkungan Kepada Masyarakat Setempat, terlebih bagi masyarakat petani.
Hal tersebut sesuai dengan hasil liputan nodeal.id dengan sejumlah media lain serta LSM pada hari Sabtu, 27- 1/2024.
Sebelumnya pengusaha galian C yang ada di desa Sionggang tengah menantang beberapa Media dan LSM untuk melaporkannya pada saat meliput kegiatan Mereka ” Laporkan Saja” saya tidak takut .!sebutnya pada sejumlah Jurnalis dan LSM.
Para pengusaha Tambang galian C tersebut merasa sudah kebal hukum dan Arongan sepertinya mereka sudah merasa tidak tersentuh oleh Hukum kata seorang warga yang tidak mau disebut dirinya.
Warga tersebut mengatakan, mobil-mobil truk pengangkut batu, pasir dan tanah timbun tersebut tidak peduli lagi terhadap lingkungan, mereka bebas melintasi sepanjang jalinsum tanpa menutup materialnya sehingga abunya sangat menggangu para pengguna jalan lain Ujarnya sambil merasa kesal terhadap Mereka.
Warga juga menambahkan, mobil mobil truck pengangkut material ilegal tersebut melintas melewati kantor Polsek Lumban Julu dan Kantor Polres Toba namun tidak ada satupun tindakan yang mereka lakukan sebagai Penegak Hukum, papar masarakyat tersebut.
Dari pantauan Awak media nodeal.id dengan para tim di lapangan, ratusan truck keluar masuk dari lokasi, ada sejumlah alat berat beroperasi dilapangan memecah batu, menggerus tanah kealiran sungai dan mengambil pasir.
Sungai yang ada dilokasi yang bermuara ke Danau Toba tercemar dan kotor, akibat pencucian pasir tersebut, masyarakyat merasa terganggu karena sungai tersebut menjadi keruh dan kotor, karena tanah dibuang ke sungai untuk dicuci pakai alat berat dan limbah cuciannya mengalir ke Danau Toba.
Pada saat mau pulang, media dan tim dihadang dijalan dengan merintangi badan jalan dengan cara memarkirkan dumtruck di tengah jalan.
Tim Media dan LSM ini bisa keluar melalui beram jalan dan sempat di kejar diduga mereka adalah bodyguard pengusaha galian illegal tersebut, namun bodyguardnya hilang jejak setelah mobil tim media ini memasuki jalinsum.
Pemerhati lingkungan sekaligus Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Katulistiwa Sumatera Utara, Demson ST, mendesak Kapolres Toba untuk mengamankan alat berat yang beroperasi di lapangan, bila perlu para pengusahanya ditangkap untuk membuat epek jera sehingga tidak ada lagi kegiatan illegal di wilkum polres Toba tegasnya kepada nodeal.id.
Menurut Demson, belakangan ini kepercayaan masyarakat kepada kepolisian sudah mulai meningkat, jangan kecewakan masyarakat, bersihkan semua para mafia galian C illegal dari bumi Toba ini terangnya. Demson. (Harry M)
