Daerah
Diduga Jenis Kikil Memakai Bahan Kimia Yang Perlu Dihindari Beredar Dipasar Anyar Dan Pasar Bogor
Bogor, Nodeal.id
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Breaking news, adanya kegiatan pabrik olahan rumah, yang mengolah kulit sapi menjadi kikil, yang sudah berlangsung cukup lama, pada Kamis (1/5).
Namun siapa sangka, di balik kelezatan kikil yang Anda makan, ada bahaya yang mengintai.
Pasalnya terdapat kikil yang diolah dengan berbagai bahan yang tidak semestinya dan mengandung bahan berbahaya yang beredar di pasaran serta dijual bebas oleh para pedagang nakal.
Untuk itu, perlu diwaspadai ciri-ciri kikil ketika diolah berbahan tawas dan bahan lainnya, harus lebih teliti kembali jika membeli kikil dipasar, agar seisi rumah tidak terkena dampaknya.
Bentuk dan teksturnya pun hampir menyerupai kikil sapi yang mungkin sering Anda makan.
Hal ini sungguh sangat disayangkan, kurangnya ketegasan serta pengawasan dari Dinas terkait dan APH setempat. Kegiatan yang sudah berlangsung 20thn tentunya menjadi mata pencarian sosok inisial OH.
Olahan pabrik rumahan tersebut, berdiri di lahan irigasi diwilayah Kecamatan Bojong Gede.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, wartawan mencoba menelisik lebih dalam atas dasar informasi tersebut, dan ternyata benar adanya.
Ketika kami sampai ditempat yang boleh dikatakan kumuh, serta bau yang tidak sedap, kami mencoba mengkonfirmasi aduan tersebut kesalahan satu pegawai, saat dilokasi sebut saja sun (30) dan ind ( 27).
Dirinya menjelas bahwa pemilik tempat ini adalah pak OH, juga kegiatan ini sudah cukup lama, terang ind kepada wartawan. 20thn ada pak ucapnya.
Sambil berbincang kami mendapatkan berbagai bahan seperti tawas dan bahan-bahan lainnya yang kami duga menjadi bahan olahan kikil tersebut.
Dari penelusuran, umumnya jika kegiatan tersebut mengunakan bahan hidrogen peroksida dipakai sebagai larutan campuran untuk memutihkan gigi dan kulit.
Tawas dipakai untuk menjernihkan air, tetapi tak direkomendasikan untuk bahan makanan serta minuman. Sun dan ind mengatakan, memakai bahan tersebut karena relatif mudah didapat, terutama di toko-toko bahan kimia.
Dari pengalaman mereka, konsumen menyukai kikil yang bersih dan cenderung putih. Kikil yang tidak dibersihkan dengan zat kimia terkadang berbintik hitam, kusam, dan kurang enak dilihat, paparnya.
Pabrik yang disikapi oleh awak media itu berkapasitas produksi 200 kilogram per hari. Kikil dijual ke daerah Pasar anyar, dan Pasar Bogor, Kikil dijual Rp 20.000 per kg, menurut keterangan salah satu pegawai OH yang bernama (ind) dan OH selaku pemilik pabrik.
Jika terbaukti pelaku dapat dijerat dengan Pasal 136 UU No 18/2012 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar.
Guru Besar Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Fransiska Rungkat Zakaria mengatakan, bahwa tawas tergolong berbahaya sebab mengandung aluminium sulfat.
Jika terkonsumsi, bahan aluminium akan terus menumpuk di dalam tubuh dan membuat ginjal bekerja ekstra dan kelelahan. Bahan aluminium pada tawas juga bisa merusak jaringan otak.
Dan bila atau “Adapun hidrogen peroksida walau dalam batas tertentu aman bagi konsumen, tapi membahayakan pekerja dalam proses produksi,” katanya.
(Red)
