Serang, Nodeal.id
Gelombang perlawanan terhadap proyek perluasan PIK 2 di Kabupaten Serang terus menguat. Kali ini, suara keras datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang, yang secara tegas menolak rencana pembebasan lahan seluas 6.700 hektare di tiga kecamatan wilayah Serang.

Penolakan itu disampaikan oleh Bendahara Umum HMI Cabang Serang, Ade Mulyawan, yang menyebut kebijakan Pemkab Serang sebagai bentuk “pengkhianatan terhadap rakyat.”

“Lucu tapi tragis—ketika Proyek Strategis Nasional (PSN) sudah dihapus, tapi pemerintah Kabupaten Serang justru masih menyetujui pembebasan lahan seluas 6.700 hektare. Kalau proyeknya bukan lagi PSN, untuk kepentingan siapa pembebasan lahan ini dijalankan? Rakyat atau korporasi?” tegas Ade.

Menurut HMI, keputusan Pemkab Serang itu bukan hanya keliru, tapi juga mengabaikan prinsip keadilan sosial dan keberpihakan kepada rakyat kecil.
HMI menilai, di balik istilah “pembangunan,” yang terjadi sebenarnya adalah penggusuran ruang hidup masyarakat, perampasan lahan pertanian produktif, dan ancaman ekologis terhadap wilayah pesisir Serang.

“Pemerintah harus menjawab: apakah benar-benar memahami konsekuensi sosial dan ekologis dari penggusuran besar-besaran ini, atau hanya menjadi perpanjangan tangan kepentingan bisnis yang haus tanah?” sindir Ade Mulyawan.

Ironisnya, lanjut HMI, Pemkab dan DPRD Serang sempat menyatakan menolak proyek PIK 2 jika bukan lagi PSN. Namun, kenyataannya mereka “berbalik arah” dengan tetap memberi restu pada proyek yang kini tak lagi memiliki dasar strategis nasional itu.

“Kami baru saja mendengar kabar baik dari Bupati dan DPRD yang katanya menolak, tapi nyatanya itu cuma angin surga. Janji tinggal janji,” tambahnya geram.

Seruan Perlawanan

Dalam pernyataannya, HMI Cabang Serang menyerukan solidaritas rakyat, pemuda, dan akademisi untuk bersatu melawan kolonialisme gaya baru yang merampas kedaulatan tanah dan ruang hidup masyarakat Serang.

“Kami tidak anti pembangunan. Tapi kami menolak pembangunan yang menindas, yang menyingkirkan manusia dari tanah kelahirannya, dan yang hanya menguntungkan segelintir elit ekonomi dan politik,” tegasnya.

HMI memastikan akan turun ke jalan bersama masyarakat, menggelar aksi unjuk rasa besar untuk menyelamatkan ruang hidup dan masa depan wilayah Serang. (Red)