Membaca “Kabinet” Andra & Dimyati di Pemprov Banten Oleh : H. Akhmad Jajuli Andra Soni, Gubernur Banten, kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 12 Agustus 1976. A. Dimyati Natakusumah, Wakil Gubenur Banten, lahir tanggal 17 September 1966 di Pandeglang.
Adapun Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandhi Hartawan, lahir di Pandeglang, 28 April 1975. Andra dan Deden tergolong berusia muda namun matang. Sedangkan Dimyati, 10 tahun di atas usia mereka berdua.
Bagaimana dengan “Kabinetnya” yang baru saja dilantik hari Senin (03/11/205) kemarin? Apakah akan “berjiwa muda dan energik”?Jumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang kini ada di Pemprov Banten tergolong “gemuk”. Contohnya : kembali “dihidupkannya” Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) — yang sebelumnya bergabung di Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Postur OPD yang gemuk itu tidak sejalan dari harapan Sekda dan Penjabat Gubernur Banten tempo hari, Al Muktabar.
Ia berharap postur OPD Banten “ramping namun kaya fungsi dan efisien”. Usulan yang telah diajukan sejak semasa Gubernur Wahidin Halim berkuasa — namun ditolak oleh pihak DPRD Banten. Inilah SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) Pemprov Banten yang kini berlaku.
Antara lain yang kemarin diisi oleh 23 Pejabat Baru — belum termasuk yang akan dilantik pada Tahap Kedua (dan Tahap Ketiga) nanti.Sempat “dibiarkannya” kekosongan sejumlah jabatan Kepala OPD dalam waktu cukup lama itu sesungguhnya patut diduga diniati Al Muktabar (sejak 2022 – 2024) untuk “menyesuaikan” dengan SOTK (Baru) yang ideal menurut Al Muktabar.
Namun ya itu tadi pihak DPRD Banten menolak perampingan SOTK (Lama) itu. Entah apa alasan sesungguhnya yang ada dalam benak Pimpinan dan para Anggota DPRD Banten Periode 2019 – 2024 (dan Periode 2024 – 2029 itu).
Ada pihak yang menduga “agar jumlah OPD yang menjadi mitra masing-masing Komisi tidak berkurang. Tetap berjumlah banyak sebagaimana pada masa sebelumnya.” Ada juga pihak lain yang menimpali : “Bukankah pengurangan jumlah OPD tidak mengurangi jumlah Anggaran OPD-OPD yang ada itu?”
Entah apa maksud sesungguhnya dari pernyataannya yang “bersayap” itu. Faktanya pihak DPRD Banten menolak keras usulan Al Muktabar — baik saat masih menjabat sebagai Sekda maupun setelah merangkap sebagai Penjabat Gubernur Banten.
Suatu ketika Al Muktabar pernah menyampaikan kepada Penulis : “Berapa banyak uang APBD yang bisa dihemat apabila jumlah OPD dikurangi? Padahal pengurangan jumlah OPD itu tidak mengurangi fungsi dan perannya (OPD Baru).”
Gagasan yang baik dan rasional namun, ya itu, tetap ditolak oleh pihak DPRD Banten. Bagaimana pula respon Gubernur dan Wagub Banten terhadap sinyalemen dari Idan Wildan, Koordinator Penggerak Mahasiswa dan Pelajar Banten (PMPB) bahwa pelantikan Pejabat Pemprov Banten kemarin itu patut diduga sarat dengan praktik Nepotisme dan Jual Beli Jabatan.
Bahkan Idan mengusulkan agar KPK RI untuk turun tangan terkait Pelantikan Pejabat itu. Postur dan Kinerja “Kabinet” Andra & DimyatiUntuk bisa menggambarkan Tim Kerja (“Kabinet”) Andra & Dimyati secara utuh idealnya harus menunggu Pelantikan Tahap Kedua (dan, mungkin, Tahap Ketiga).
Namun dengan hanya melihat Pelantikan ‘Jilid I” ini kita sudah bisa menggambarkan bagaimana postur dan kinerja Tim Kerja itu. Pertama, Penulis sudah bisa menepis dugaan adanya praktik (murni) Nepotisme itu.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang baru, Rd. Berly Rizki Natakusumah Bin R.H. Meumeu Alamsyah Natakusumah (dengan Ibu : Ratu Cicih Kurniasih, Anggota DPD RI Dapil Banten 2024 – 2029), sebelumnya sempat bertugas di Bapenda, BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah), DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) dan sejumlah OPD lainnya.
Hanya saja “kebetulan” yang bersangkutan adalah Adik Kandung dari Dimyati Natakusumah. Ke depan akan kita lihat kinerjanya : apakah dia akan mampu mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah) Banten? Atau “hanya sekadar sebagai Adik Kandung Dimyati (Wagub)?
“Tuduhan Idan Wildan terkait adanya “Jual Beli Jabatan” pada Pelantikan kemarin itu Penulis tidak ingin berkomentar. Apabila Idan memiliki Bukti Permulaan yang cukup ya sebaiknya dilaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH). Jangan sekadar menduga atau menuduh.
Apabila melihat dari aspek Pendidikan (STPDN dan Non-STPDN) dan aspek Asal Daerah Pejabat itu maka relatuf terpenuhi. “Faksi STPDN” (sealmamater dengan Deden Apriandhi) “diwakili” oleh : Gunawan Rusminto, Budi Santoso, Beni Ismail, Agus Supriyadi serta Ismail.
Kampus UNPAD (sealmamater dengan Andra Soni) diwakili oleh Eli Susiyanti, Nasir dan Ari James Faraddy. Kampus UNPAS (sealmamater dengan Dimyati Natakusumah) diwakili oleh Nana Supiana. Ada juga Alumnus UNISBA (Nana Suryana). Kampus Yogyakarta (Arif Agus Rakhman), serta Pejabat lainnya yang merupakan Alumni dari sejumlah Perguruan Tinggi (PT) lainnya.
Dari sisi Asal Daerah terlihat dari Kabupaten Lebak (Budi Santoso, Eli Susiyanti, Subhan Setiabudi Ganda R. serta Rd. Berly Rizki Natakusumah). Dari Pandeglang ada Nana Suryana, Ari James Faraddy, Arif Agus Rakhman, Kurnia Satriawan serta Nasir. Dari Kabupaten Serang ada Furqon dan Moh. Ali Hanapiah. Ada Lukman, Ai Suzana dan Tb. Rubal Faisal (Kota Serang).
Dari Kabupaten Tangerang ada Nana Supiana. Ada Jamaluddin (Kota Tangerang). Juga ada Novriyadi Purwansyah (Kota Tangerang Selatan). Selebihnya ada yang belum Penulis ketahui. Setelah melihat aspek Kecakapan, Pengalaman Bekerja dan aspek Integritas maka “Kabinet” Andra & Dimyati layak diharapkan untuk mampu membawa Banten lebih Maju, Adil Merata dan Tidak Korupsi.
Berikut catatan kecil dari para Pejabat Banten yang dilantik kemarin :
1. Budi Santoso – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Banten. Sebelumnya : Sekda Kabupaten Lebak;
2. Drs. H. Kurnia Satriawan – Staf Ahli Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Setda Provinsi Banten. Sebelumnya : Pejabat Eselon II di Pemkab Pandeglang.
3. Dr. H. Jamaluddin – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Sebelumnya : Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang dan, kini, masih menjabat Ketua PGRI Provinsi Banten.
4. Dr. Nasir – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten. Sebelumnya : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang.
5. Beni Ismail – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Banten. Sudah lama malang melintang dalam tupoksi Keprotokolan di Pemprov Banten. Sebelumnya : Karo Adpim dan Protokol.
6. Arif Agus Rakhman – Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Banten. Sempat jadi PLT. Kadis Infomatika Banten. Dulu dikenal sebagai pimpinan “Orang Indonesia” (OI) — fans Iwan Fals — dan Aktivis Mahasiswa di Yogyakarta.
7. Gunawan Rusminto – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten. Sebelumnya : Karo Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Sempat menjadi Penjabat Bupati Pandeglang (2015) dan Penjabat Bupati Lebak (2024).
8. Furkon – Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Banten. Sempat bertugas di Setwan DPRD Banten dan menjadi PLT. Kepala Biro Umum.
9. Ismail – Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Banten. Sebelumnya sempat bertugas di Dinas Pendidikan dan sejumlah OPD lainnya.
10. Dr. Mohamad Ali Hanapiah – Kepala Biro Umum Setda Provinsi Banten. Sempat bertugas di DPRD Banten dan Bapenda Banten. Kini masih menjabat Ketua Umum DPP KNPI.
11. Tubagus Rubal Faisal – Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten. Sejak lama bertugas di urusan Kesra.
12. Eli Susiyanti – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten. Sempat bekerja di Bakamla TNI AL dan menjadi Kadis Perikanan dan Kelautan Banten.
13. Dr. Agus Supriyadi – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Sebelumnya sempat menjadi Kasat Pol PP Banten, bertugas di Biro Umum dan Perlengkapan dan sejumlah OPD lainnya.
14. Nana Suryana – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten. Sempat bertugas di DPMD dan menjadi Karo Infrastruktur, Kepala Pelaksana BPBD Banten serta PLT. Kepala Dinas Kominfo Banten.
15. Drs. Lutfi Mujahidin – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten. Sebelumnya menjadi Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, BPBD Banten.
16. Lukman – Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten. Sangat lama bertugas di Dinas Pendidikan bahkan sempat menjadi PLT. Kadis Pendidikan Banten;
17. Ari James Faraddy – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Banten. Lama bertugas di Dinas ESDM Banten. Ia jug dikenal sebagai putra dari Kepala Dinas Pertambangan (ESDM) Pertama Banten : H. Deddy Barmawimdjaja;
18. Rd. Berly Rizki Natakusumah – Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten. Pernah bertugas di Bapenda, BPKAD dan sempat menjadi PLT. Kepala Dinas PMD Banten, serta sejumlah OPD lainnya;
19. Novriyadi Purwansyah – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten. Sebelumnya sempat bertugas di Dispora Banten, Dinas Indag Banten dan sejumlah OPD lainnya.
20. Subhan Setia Budi Ganda R. – Sekretaris DPRD Provinsi Banten. Antara lain sempat bertugas di Bapenda, Setwan DPRD Banten, sempat menjadi PLT Kepala Badan Kesbangpol dan PLT. Sekretaris DPRD Banten;
21. Zaenal Mutaqin – Staf Ahli Pemerintahan, Politik dan Hukum Setda Provinsi Banten. Sempat bertugas di Bappeda Provinsi Banten.
22. Nana Supiana – Staf Ahli Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setda Provinsi Banten. Sebelumnya antara lain sempat menjadi PLT. Sekda Banten, menjadi Kepala BKD Banten dan sejumlah jabatan lainnya di sejumlah OPD lainnya.
23. Ai Dewi Suzana – Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten. Sempat bertugas di Humas dan Protokoler Pemprov Banten, di Dispora Banten, di Dinas Kominfo Banten serta di Setwan DPRD Banten. Ia dikenal sebagai puteri dari salah seorang Pejuang Pembentukan Provinsi Banten, Ehat Mahatma.
*). Penulis adalah Perhatian masslah Pemerintahan dan Sosial Kemasyarakatan. Tinggal di Kota Serang.
