Advetorial

SINERGITAS KEMENTAN DAN DISTAN BANTEN DALAM  MENGHADAPI kEKERINGAN

SINERGITAS KEMENTAN DAN DISTAN BANTEN DALAM  MENGHADAPI kEKERINGAN

Serang, Nodeal.id

Pemerintah Provinsi Banten siapkan langkah antisipasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan pada lahan pertanian.

 

Langkah itu secara terkoordinasi disiapkan oleh Pemprov Banten dengan menyiapkan ketersediaan Irigasi Perpompaan (Irpom) dan pompanisasi bagi lahan pertanian guna menjamin ketersediaan pupuk bagi petani serta mendukung produksi pangan dalam mencetak lahan sawah baru.

 

“Langkah antisipasi Pemprov Banten bersama Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 899 unit pompanisasi. Sisanya yang belum didistribusikan tinggal menunggu verifikasi data sehingga penyaluran dapat tepat sasaran,” .

 

Kepala Dinas Pertanian Agus M Tauchid menyampaikan, kemajuan signifikan dalam upaya Pemprov  Banten menanggulangi risiko kekeringan dilakukan melalui pendistribusian hingga pemasangan Irpom dan Pompanisasi di seluruh wilayah Provinsi Banten.

 

“Upaya mitigasi risiko kekeringan menjadi sangat penting, terutama saat wilayah Provinsi Banten memasuki musim kemarau yang diprediksi terjadi pada bulan Juli hingga September,” ujarnya.

 

Selain itu, langkah antisipasi lainnya juga turut dilakukan dengan menyalurkan 338 unit Irpom ke Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, diantaranya; Kabupaten Lebak 155 unit, Kabupaten Pandeglang 85 unit, Kabupaten Serang 55 unit, Kabupaten Tangerang 28 unit dan Kota Serang 15 unit.

 

Secara teknis 1 unit Irpom mampu mengaliri sekitar 20 hektar sawah, sehingga 338 unit Irpom mampu mengaliri 6.760 hektar untuk satu kali tanam.

 

Dikatakan, menyikapi proyeksi panen pada bulan Agustus hingga September yang diprediksi akan memasuki Musim Tanam 2 (MT 2), Pemprov Banten berkomitmen menjaga stabilitas harga beras dengan memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan air yang memadai.

 

Ketersediaan pupuk menjadi fokus utama dalam rangka mendukung kebutuhan petani yang direncanakan.

 

“Ketersediaan pupuk yang cukup merupakan hal krusial untuk menghindari lonjakan harga beras yang merugikan masyarakat. Kami telah meminta tambahan ketersediaan pupuk melalui surat resmi kepada Gubernur, yang telah direspons positif untuk memenuhi kebutuhan luas tanah yang telah direncanakan,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa alokasi pupuk disesuaikan dengan usulan dari kelompok tani (Poktan) serta diproduksi oleh PT Pupuk Indonesia Holding Company sesuai dengan permintaan pemerintah.

 

Demi mencegah terjadinya kekeringan maka dilakukan upaya memanfaatkan pompanisasi, dimana kapasitas pompa telah meningkatkan Perluasan Areal Tanam (PAT) sampai saat ini seluas 24.000 hektar.

 

Diharapkan apabila 1.163 Pompanisasi dan 338 unit Irpom semua terpasang akan mampu memberikan luasan PAT sebesar 70.000 hektar.

 

“Angka ini menunjukkan capaian luar biasa yang signifikan di luar teknis irigasi. Saat ini puncak panen di Banten diharapkan terjadi pada bulan Agustus, dengan luas panen mencapai 49.930 hektar yang diperkirakan menghasilkan 183.837 ton beras. Puncak panen selanjutnya di bulan September, di mana luas panen mencapai 56.557 hektar dengan perkiraan hasil 208.235 ton beras,” tutupnya.

 

“Kami mengimbau kepada petani dan Poktan untuk menyerap alokasi pupuk sesuai dengan kebutuhan yang telah diusulkan, serta kepada kios untuk mengalokasikan pupuk sesuai rencana yang telah ditetapkan,” jelasnya

Dalam rangka pengendalian dan mitigasi resiko Kekeringan di Provinsi Banten Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian Banten pada tahun anggaran 20204 ini melaksakaan kegiatan Pompanisasi dan Irigasi Perpompaan. Tujuan utma adanya Pompanisasi dan Irigasi Perpopmaan adalah

  1. Membangun sistem irigasi perpompaan untuk mendukung komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
  2. Meningkatkan ketersediaan air sebagai suplesi pada lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
  3. Peningkatan Areal Tanaman Khususnya Padi dalam rangka peningkatan dan menjaga stabilitas pangan

Tjujan Khusus progam ini adalah : Perluasaan Areal Tanam dan Peningkatan Indkes Pertanaman (IP)

Provinsi Banten pada tahun 2024 ini melalui Anggaran Murni  Kementrian mendapatakkan alokasi 1.163 unit pompa dan 338 unit irigasi perpompaan. (ADV)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Advetorial

To Top