foto: Ilustrasi
Bogor, Nodeal.id
Untuk membongkar sindikat, salah satu wartawan sebut saja Andi melakukan tugasnya sebagai mediator dan pada saat itu sebagai sasaran seorang wanita sebut saja Di (inisial), menurut informasi para pemain sindikat mobil kebanyakan pelakunya adalah wanita dan sasarannya adalah orang-orang yang mudah di peras, salah satu Pemain sindikat mobil adalah bernama Di.
Berdasarkan hasil konfirmasi, Andi mengatakan “ pada saat itu kami mendengar banyak kejadian tentang modus gade mobil dan dibelakang para pelaku modus gade mobil adalah orang-orang penting, oleh sebab itu untuk mengetahui sebenarnya dan untuk mengetahui siapa-siapa saja pemainnya, salah satu teman saya sering bermain di gadean mobil saya suruh mencoba menerima gadean mobil dan saya sebagai penerima gadean sekaligus mediator, mobil gadean tersebut diterima oleh rekan saya dan disimpan di rumahnya,
Tak lama kemudian seseorang menelepon saya supaya menunjukkan mobil itu dimana berada, rencana kami ternyata berhasil, yang menelepon saya ingin bertemu dan saya arahkan dekat rumah saya pertemuannya, setelah mereka sampai dekat rumah saya,mereka menangkap saya dan mengaku sebagai anggota kepolisian, mereka melakukan penganiayaan dan menembak saya 2 (dua) kali dengan menggunakan softgun, setelah itu mereka membawa saya ke Polsek setempat, pihak Polsek setempat tidak menanggapi karena kasus Fidusia, setelah itu saya melaporkan balik ke Polsek, pihak polsek mengatakan “kami tidak bisa memeriksa Oknum berseragam dan itu hak Polisi Militer” setelah itu saya masuk rumah sakit selama 1 bulan akibat dampak pemukulan atau penganiayaan oleh Oknum berseragam, setelah 1 bulan dari rumah sakit saya membuat laporan ke Polisi Militer dan sekarang lagi di proses, saya berharap 6 orang yang berseragam di pecat, mereka melakukan Panganiayaan dan penembakan terhadap saya lebih-lebih teroris, secara aturan mereka tidak ada kaitan hukum dengan kegiatan saya, diminta kepada Polisi militer supaya mereka yang 6 orang oknum di Proses secara tegas, mereka sudah menyalahgunakan wewenang dan main hakim sendiri serta membantu kejahatan” paparnya.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Forum Wartawan Pemantau Peradilan Juniar Irwan Manurung mengatakan” 6 orang oknum berseragam tersebut sangat jelas membantu kejahatan, mobil kreditan di gadekan dan sangat jelas sudah melanggar aturan Fidusia, begitu juga dengan wewenang 6 orang berseragam tidak ada kaitan dan semena-mena melakukan tindakan penganiayaan dan penembakan terhadap wartawan, diminta kepada Polisi Militer segera lakukan tindakan tegas terhadap 6 orang oknum tersebut, bila perlu sampai di pecat, jika hal ini dibiarkan para mafia sindikat mobil akan meraja lela dan akan makin banyak lagi yang korban” ujarnya.
Terkait dalam hal ini diminta ketegasan dari Polisi Militer,perbuatan Oknum berseragam tersebut sudah jelas melanggar Hukum dan layak di pecat. (Tim)