Ki Bambang Sumantri, S.Sos “Sang Pamong Budaya, Penjaga Tradisi di Tengah Tumpukan Botol Bekas”
Bogor, Nodeal.id
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Di tengah hiruk-pikuk modernisasi dan gemerlap budaya populer, ada satu sosok yang tetap teguh menjaga nyala api tradisi.
Dialah Ki Bambang Sumantri, S.Sos, Ketua Umum Pamong Budaya Bogor yaitu seorang penjaga warisan leluhur yang setia, meski harus bergulat dengan kerasnya kehidupan.
Puluhan tahun beliau mendedikasikan hidupnya untuk kebudayaan. Namun siapa sangka, di balik gelar dan kiprahnya sebagai tokoh budaya, beliau juga seorang pemulung botol dan kaleng bekas di sekitar area Pemda Kabupaten Bogor.
Setiap pagi, dengan karung di punggung dan semangat di dada, Ki Bambang menyusuri jalan demi jalan, memunguti sisa-sisa kehidupan kota.“Memungut sampah itu amal jariyah,” begitu katanya dengan senyum ikhlas.“
Selain menjaga lingkungan, ini juga cara saya menyambung hidup demi keluarga.”Dalam seminggu, hasil jerih payahnya bisa mencapai 200.000 hingga 500.000.
Tak sebanding dengan nilai perjuangan yang ia tanamkan dalam budaya. Namun Ki Bambang bukanlah manusia biasa. Ia adalah pelita yang terus menyala meski diterpa badai.Beliau telah merevitalisasi berbagai kesenian tradisional yang hampir punah di Kabupaten Bogor, seperti seni Blantek yang kini kembali berdenyut di tengah masyarakat.
Ia juga pernah menggelar Pamong Budaya Award, malam penghargaan untuk para seniman dan budayawan yang telah mendedikasikan hidupnya lebih dari dua dekade, dari juru pantun Bogor, pelestari Pencak Silat Cimande, hingga pegiat Angklung Gubrag.
Tak hanya itu, Ki Bambang bahkan berhasil menghadirkan kereta pusaka Paksi Naga Liman dari Cirebon ke Bogor, bersama kasepuhan-kasepuhan dari berbagai wilayah, dalam sebuah perhelatan budaya yang sarat makna.Selama empat periode berturut-turut, beliau juga menginisiasi acara Ruwat Tujuh Gunung yaitu sebuah ritual sakral yang memadukan upacara adat dan penanaman pohon sebagai simbol harmoni antara manusia dan alam.
Ia pun tak lelah menyuarakan misi Pamong Budaya yaitu menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni, situs cagar budaya, dan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.Diskusi budaya, atau sawala budaya, kerap digelarnya untuk menjaga nyala dialektika tradisi di tengah generasi muda. Di usia ke-7 Pamong Budaya Bogor, bertepatan dengan Hari Jadi Bogor, beliau menggagas sebuah impian mulia yaitu mengadakan sunatan massal, menghadirkan seni Sisingaan, Ormat Tarawangsa, hingga Festival Bakar Seribu Menyan, yaitu sebuah simbol pengharuman tradisi di tengah dunia yang mulai kehilangan arah.Semoga doa dan harapan beliau menjadi kenyataan.
Semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah kecil yang membawa perubahan besar ini.Karena dalam diri Ki Bambang Sumantri, kita tak hanya melihat seorang tokoh budaya. Kita melihat jiwa yang besar, semangat yang tak pernah padam, dan cinta yang tulus pada tanah leluhurnya.
(Red)
