Tak Sesuai SOP, Kaur Kamdal Kejati Banten Usir Wartawan
Serang, nodeal.id
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Atas pemberitaan nodeal.id edisi (15/11) berjudul “Gara Gara Perkara SMK Senyap, Penkum Kejati Banten Suruh Awasi Gerakan Wartawan” Kepala Urusan Keamanan Dalam (Kaur Kamdal) ‘R. Rauf. memberikan klarifikasi, bahwa dalam artikel sebelumnya disebut Kaur Pamdal bahwa itu keliru saya itu Kaur Kamdal dalam keterangannya di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejaksaan Tinggi Banten.
Berikut Percakapannya yang berbuntut pengusiran di ruang PTSP (16-11-2023) :
Kaur Kamdal : Yah ini Rudi Manurung yah, jadi begini om Rudi saya mengundang saudara saya merasa terganggu pengambilan gambar yang diberitakan, sejak kapan ijin mengambil gambar tanpa seijin saya….
nodeal.id : Sudah lama saya ambil gambar gedung sejak mulai dibangun
Kaur Kamdal : kenapa kemarin nulis pangkat saya Kaur Pamdal….. Saya itu Kaur Kamdal
nodeal.id : Baik Pak nanti kita ralat, karena itu menurut sumber Pamdal
Kaur Kamdal : terus siapa yang ijinkan kamu ambil gambar gedung…..
nodeal.id : Kasi Penkum
Kaur Kamdal : ga mungkin Penkum ijinkan, hehh potong ibu jari saya kalau diijinkan.
nodeal.id : emang gak di ijinkan, tapi saya sudah banyak punya gambar gedung semenjak dibangun, masa saya pakai drone buat ambil gambar
Kaur Kamdal : Ya mending ente pakai drone biar gak perlu ijin saya, dan itu bukan gedung aula, nah makanya ente kalau nulis berita harus tahu dulu konteksnya, lu harus ijin saya sekarang karena saya udah 3 minggu menjabat Kaur Kamdal
nodeal.id : lantas itu gedung apa kalo bukan aula…
Kaur Kamdal : Hehh Manurung perlu kamu tahu yah aula itu ada didalam kantor utama, kalo itu bukan gedung aula kau tanya aja Penkum, dia tugasnya menjelaskan, kalau soal laporan itu bukan urusan gua, konteks gua disini keamanan dalam.
Kaur Kamdal : Hehh mba ngapain lu ambil gambar tanpa ijin rekam rekam…. heh ibu sinikan, sinikan hp nya!!
nodeal.id : inikan dalam rangka klarifikasi dan pada jam kerja juga
Kaur Kamdal : jangan main main ama gua manurung, itu sini mau hapus gak.., mana sini itu belum dihapus.
nodeal.id : rekaman itu bentuk arsip kita siapa tau lupa nanti, kayak penyebutan Pamdal harusnya Kamdal
Kaur Kamdal : mana udah dihapus belum, mana.mana.. ibu jangan main main ama saya
Kaur Kamdal : ini kau kurang ajar Manurung, gaada ijin
nodeal.id : itukan udah dihapus filenya, sekarang apa diijinkan gak rekam biar gak lupa
Kaur Kamdal : hehh diman- mana orang ngerekam itu enggak diijinkan ‘bodoh, bodohh ngana, kurang ajar ngana manurung
Kaur Kamdal : lu ngambil gambar gedung ijin siapa manurung,..
nodeal.id : apa harus ke Jamwas minta ijin ambil gambar bangunan….
Kaur Kamdal : Ya udah lu minta ijin Jamwas, itu tetap kembali ke SOP kita
Kaur Kamdal : ibu tujuan apa ngambil video…
nodeal.id : untuk bukti dokumen kalo lupa, kan bisa buka arsip biar gak salah memberitakan, itukan sudah dihapus
Kaur Kamdal : Hehh manurung ente ijin gak…. Hehh manurung ente ijin gak….
sambil mukul meja dan berdiri
nodeal.id : itukan sudah abang hapus filenya
Kaur Kamdal : Hehh kamu ijin gak, ijin…. gak .. ijin.. gak…
sambil mukul meja dan berdiri dengan suara lantang, membuat tamu PTSP pindah tempat duduk
Kaur Kamdal : Manurung, ngana minta ijin gak, ngana pas ketahuankan baru minta ijin, keluar aja kamu, Mang tolong bawa keluar.. keluar.. kalian perhatikan manurung yah kalian.. pastikan jangan ada masuk kantor ini lagi yah, lu jangan nantang nantang gua, manurung, hey pamdal, sampaikan kesemua anggota jangan sampai manurung masuk ke Kejati Banten yahhh…
Pamdal : Siap komandan
Ketua Tim Investigasi Nasional Pusat Forum Wartawan Pemantau Peradilan (FORWARA) ‘Irwan M’ menyayangkan perilaku Arogan Kaur Kamdal ‘R. Rauf yang cenderung merintangi media nodeal.id dalam berburu informasi Gedung Aula maupun penanganan perkara SMK, yang nota benenya berasal dari dana APBD, hal ini dapat menimbulkan preseden buruk marwah Kejaksaan dan sangat mencederai profesi mulia wartawan.
Media sudah mengedepankan azas perimbangan sebagai mana kode etik Pers, guna mengakomodir hak jawab dari Kaur Kamdal dalam memberikan tanggapan, namun di usir, dirampas hp nya untuk menghapus file, serta menghalang halangi tugas jurnalistik dalam pengambilan gambar Gedung, ini tidak bisa dibiarkan, dan harus dijerat, karena mengusir wartawan saat melaksanakan tugas jurnalistik bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers) Pasal 18 ayat (1) di mana menghalangi wartawan melaksanakan tugas jurnalistik dapat dipidana 2 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 500 juta. (Tim)
